Simpenan, Sukabumi – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Sukabumi sejak Senin (15/12/2025) dini hari memicu banjir besar di Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan. Akibat meluapnya Sungai Cidadap, belasan rumah dilaporkan rusak berat hingga hanyut terbawa arus, sementara puluhan warga kini terisolasi.
Hingga Rabu (17/12/2025) pukul 12.15 WIB, air dilaporkan masih merendam permukiman warga dengan ketinggian mencapai satu meter. Berdasarkan data asesmen dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi, akses jalan di Kampung Cisarua terputus, menyebabkan sedikitnya 23 Kepala Keluarga (KK) terjebak dan terisolasi.
Ketua PMI Kabupaten Sukabumi, Hondo Suwito, memaparkan bahwa kerusakan paling parah terjadi di Kampung Sawah Tengah, di mana 16 rumah warga rusak berat dan hanyut.
"Selain hunian, banjir juga merusak fasilitas publik termasuk satu bangunan sekolah, satu tempat ibadah, dan satu madrasah," ungkap Hondo
Adapun wilayah terdampak meliputi,
Kampung Sawah Tengah (RT 06/RW 15), Kampung Babakan Cisarua & Beber (RT 02/RW 15), Kampung Cipanas (RT 05/RW 14), Kampung Cikadaka (RT 03/RW 14), Kampung Cisarua (RT 03/RW 15).
"PMI Kabupaten Sukabumi berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Sukabumi serta lintas sektor terkait, termasuk TNI/Polri, Basarnas, Dinas Pemadam Kebakaran, unsur kecamatan, perangkat desa, serta relawan gabungan," ujar dr. Hondo Suwito dalam keterangannya.
Upaya Evakuasi dan Kondisi Pengungsian
Saat ini, sebanyak 75 KK telah dievakuasi dan ditempatkan di posko pengungsian sementara di SDN Kawung Luwuk. Relawan PMI telah dikerahkan sejak awal kejadian untuk membantu proses evakuasi dan monitoring posko. Mengingat hujan masih terus turun di lokasi, petugas mengimbau warga untuk tetap waspada dan segera berpindah ke titik yang lebih aman.
"PMI telah mengerahkan relawan ke lokasi sejak awal kejadian untuk membantu evakuasi warga, melakukan asesmen, serta monitoring posko," tambah Hondo.
Meski penanganan terus dilakukan, warga di pengungsian sangat membutuhkan bantuan logistik segera. Beberapa kebutuhan mendesak di antaranya Family kit, hygiene kit, dan baby kit, alas tidur, bahan makanan pokok dan peralatan memasak.
Pihak PMI bersama seluruh unsur terkait berkomitmen untuk terus memantau perkembangan di lapangan dan melakukan penanganan darurat hingga kondisi dinyatakan kondusif.(FKR)
