Saat ditemui di ruang perawatan RSUD Al-Mulk Lembursitu, Hilman menceritakan bahwa pelaku, warga Desa Warnasari, awalnya meminta layanan ojek secara offline (tanpa aplikasi) dari kawasan Selabintana menuju Panggeleseran dengan kesepakatan tarif Rp35 ribu.
"Awalnya dia minta ngojek ke Panggeleseran, tapi offline. Tarifnya Rp35 ribu," ujar Hilman yang masih terbaring lemah.
Curiga dan Aksi Putar Balik Berujung Serangan Sadis
Kecurigaan Hilman mulai muncul di tengah perjalanan. Pelaku yang bertubuh besar itu tiba-tiba meminta rute dibelokkan ke lokasi yang berbeda, dengan alasan mencari mobil travel temannya.
"Dia bilang mau belok dulu, cari mobil travel temennya. Di situ saya sudah curiga, jadi saya langsung putar balik motor," jelasnya.
Menyadari gelagat aneh tersebut, Hilman bergegas memutar balik motornya.
Namun, pelaku langsung bertindak agresif, menjatuhkan motor hingga Hilman terpental. Pelaku kemudian mengeluarkan senjata tajam dan menyerang korban tanpa ampun.
"Saya dijatuhin dulu, jatuh ke kiri. Dia punya senjata, badannya gede," tambahnya.
Meski sempat melawan, Hilman tak berdaya melawan pelaku yang bersenjata tajam. Pelaku langsung membawa kabur motor korban, sementara Hilman terkapar bersimbah darah.
Korban Merangkak ke Jalan, Pelaku Diduga Kecelakaan
Dalam kondisi terluka parah, Hilman berjuang merangkak ke tengah jalan hingga akhirnya sebuah truk berhenti dan warga sekitar memberikan pertolongan.
"Motornya langsung diambil, dia ngebut. Saya merangkak ke tengah, ada truk lewat. Truk berhenti, terus semua orang bantu saya. Saya lihat darah terus pusing," ungkapnya.
Akibat serangan ini, Hilman menderita lima luka tusuk serius di kaki, tangan, dan dada. Korban lantas dilarikan ke RSUD Al-Mulk untuk perawatan intensif.
Tak lama setelah kejadian, polisi berhasil mengamankan pelaku AD (28). Kasat Reskrim Polres Sukabumi, IPTU Hartono, membenarkan penangkapan tersebut.
Saat ini, pelaku AD juga menjalani perawatan medis di rumah sakit yang sama dengan korban Hilman.
"Terduga pelaku sudah diamankan, namun masih menjalani perawatan medis," jelas Hartono.
Polisi menduga luka yang dialami AD disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas tunggal saat ia berupaya melarikan diri menggunakan motor rampasan tersebut.
"Ada dugaan laka tunggal setelah pelaku membawa kendaraan korban," kata Hartono.
Kepolisian masih mendalami kasus ini dengan memeriksa saksi-saksi dan mengumpulkan bukti, termasuk tas selempang berisi celurit kecil yang telah diamankan. Hilman masih dirawat intensif, sementara pelaku AD menunggu proses hukum lebih lanjut setelah kondisinya pulih.(FRA)