Berdasarkan informasi yang dihimpun, pergeseran tanah ini diduga kuat akibat tingginya intensitas hujan yang turun selama beberapa hari terakhir. Dampaknya cukup signifikan, membuat jalan lingkungan bergeser hingga 20 sentimeter dengan panjang retakan yang mencapai 13 meter.
Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Cibadak, Daming, membenarkan kejadian tersebut dan menjelaskan dampak pergeseran.
“Hujan sejak kemarin siang hingga malam tadi, mengakibatkan tanah bergeser hingga 20 sentimeter, panjang retakan ada 13 meter,” ungkap Daming, pada Jumat (21/11/2025).
Lebih lanjut, ia memastikan bahwa meskipun terjadi pergerakan tanah yang cukup besar, tidak ada korban jiwa maupun warga yang harus mengungsi. Namun, retakan yang memanjang tersebut menyebabkan akses warga di lokasi menjadi terganggu dan memerlukan penanganan cepat.
“Alhamdulillah tidak ada korban dan warga mengungsi, hanya saja retakan memanjang akses warga terganggu,” tutupnya.
Hingga berita ini diterbitkan, upaya penanganan darurat telah dilakukan oleh Babinsa, aparat Desa, Ketua RT/RW, dan warga setempat. Mereka langsung bergotong-royong melakukan perbaikan sementara di lokasi, yakni dengan menutup retakan menggunakan material seadanya untuk mencegah pergeseran semakin meluas.(VAN)