Warungkiara, Sukabumi – Hujan deras tanpa henti yang mengguyur wilayah Kabupaten Sukabumi sejak Minggu (14/12) hingga Senin (15/12/2025) dini hari telah memicu bencana alam signifikan. Akibatnya, longsor masif dan ambruknya jembatan di Kecamatan Warungkiara telah memutus total akses utama, mengakibatkan setidaknya lima desa kini terisolir.
Kepala Satgas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Beki Supriatna, mengonfirmasi bahwa bencana dipicu oleh intensitas curah hujan yang sangat tinggi.
"Mungkin karena kemarin Minggu hujan yang sangat lebat dari pagi hingga pagi ini pun hujan masih turun sehingga mengakibatkan longsor terjadi di Desa Sirnajaya dini hari tadi jam 03.00 yang menutup akses jalan menuju dari Warungkiara menuju Desa Sirnajaya, Hegarmanah, dan juga Bantarkalong," jelas Beki, Senin (15/12/2025).
Longsor dilaporkan tidak hanya terjadi di satu titik. Data BPBD mencatat longsor juga terjadi di dekat Leuwi Lalay, Desa Bantarkalong, yang menambah daftar ruas jalan yang terblokir.
Kondisi ini diperparah dengan rusaknya infrastruktur vital, membuat akses alternatif pun sulit dijangkau. Beki Supriatna menyoroti tantangan sulitnya akses bagi warga yang kini terisolir. "Untuk warga Desa Sirnajaya, akses utama terputus. Memang ada akses alternatif lewat Pasapen ke Bantargadung, tapi informasinya jembatannya masih dalam perbaikan," tambahnya.
Camat Warungkiara, Toni Sugiarto, mengonfirmasi dampak bencana ini sangat signifikan dengan total lima titik bencana utama di wilayahnya.
"Di sini di wilayah Kecamatan Warungkiara ini ada lima titik yang terkena bencana, salah satunya yang urgent adalah ini, yang menghubungkan Desa Tarisi, Hegarmanah, terus lagi Bojong Kalong, Bantar Kalong," ujar Toni.
Kelima desa yang aksesnya terdampak parah dan kini terisolir meliputi: Desa Sirnajaya, Tarisi, Hegarmanah, Bojong Kalong, dan Bantarkalong.
Kerusakan Infrastruktur dan Upaya Penanganan Cepat
Meskipun bencana ini menyebabkan kegiatan arus mudik tersendat, Camat Toni memastikan tidak ada laporan korban jiwa dalam kejadian ini.
Laporan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi merinci kerusakan spesifik. Longsor di Kp. Lio Cilandak, Desa Sirnajaya, menutupi akses jalan kabupaten.
Longsor di Kp. Cigadog, Desa Bantarkalong, menutup jalan kabupaten di samping Jembatan Cimandiri Leuwi Lalay.
Jembatan Cikolomeran penghubung Desa Hegarmanah-Bantarkalong ambruk.
Jalan Desa di Kp. Bojonghaur amblas setinggi 1 meter.
Banjir bandang di Desa Mekarjaya menghancurkan fasilitas pertanian seluas sekitar 2 hektare.
Pihak Kecamatan Warungkiara dan BPBD telah bergerak cepat berkoordinasi untuk membuka kembali akses jalan yang tertutup.
"Alhamdulillah untuk alat berat sedang dikomunikasikan dengan pimpinan pondok pesantren Assalam, Alhamdulillah alat berat tersebut lagi meluncur dalam perjalanan ke lokasi," kata Toni terkait upaya penanganan pembukaan jalan.
Mengakhiri wawancara, Camat Toni juga mengimbau 65.000 jiwa penduduk Warungkiara untuk meningkatkan kewaspadaan. "Kita harus hati-hati dikala melewati jalan-jalan yang terindikasi bencana longsor," pungkasnya.(FRA)
